DONAT
DKU - Kisah Pengusaha Sukses Wanita, BISNIS USAHA Makanan MODAL KECIL 100 ribu
Berawal dari hobi membuat kue, Rosidah Widya Utami kini
sukses mengembangkan bisnis pembuatan donat dengan brand Donat Kampung Utami
(DKU). Omzetnya dalam sebulan mencapai ratusan juta.Usaha ini, ia awali dari
bisnis skala kecil-kecilan.Utami pertama kali merintis bisnis tahun 2001,Sebagai
jajanan kampung, saat itu donatnya dijual dengan harga Rp 500 per biji.Sebenarnya
Selepas lulus kuliah Fakultas Administrasi Negara Universitas Brawijaya,
Malang, Utami sempat bekerja sebagai tenaga administrasi. Namun, kecintaannya
pada dunia masak-memasak mendorong Rosidah untuk membuka usaha sendiri.
Di tahun 2001 itu, Rosidah Widya Utami mulai membuka bisnis
aneka masakan, termasuk kue. Modal awalnya hanya Rp 100.000. Setelah beberapa
bulan berjalan, Rosidah terpikir untuk memfokuskan usahanya pada satu jenis
makanan. Ia pun memilih donat dengan pertimbangan kue ini termasuk jajanan yang
disukai semua kalangan.Ia merintis usaha pembuatan donat dengan modal dan
peralatan seadanya. Untuk mengaduk adonan donat, semisal, seharusnya memakai
mixer ukuran besar. Namun, Rosidah memakai mixer biasa. "Peralatan saya
sangat minim. Di bawah standar pabrik kue. Tapi itu tidak menyurutkan semangat
saya," ujar Utami.Dibantu seorang pembantu, ia membuat ratusan donat saban
hari dan menjajakan ke sekolah-sekolah. Agar produknya makin dikenal, Rosidah
juga rajin mengikuti berbagai pameran wirausaha makanan.Bukan cuma itu saja,
Utami juga memasarkan donat buatannya yang diberi merek Donat Kampung Utami
(DKU) lewat blog pribadi.Bahkan berkat mengalir deras lewat blog pribadinya.
Berkat kegigihannya membesarkan usaha, kini donat Utami
sudah dikenal di berbagai wilayah Indonesia. Bahkan, donatnya sudah kesohor
hingga ke luar negeri.Tentu bukan lagi jajanan kampung, donat buatan Utami kini
masuk kategori premium. Rasanya tak kalah dengan donat kelas mal dengan harga
lebih terjangkau. "Saya jual Rp 4.000 per buah," katanya.
Sejak tahun 2008, beberapa negara, seperti Hong Kong,
Malaysia, dan Singapura juga telah menjadi langganan tetap donat buatan Utami.
Selain itu, ia juga memasarkan produk donat itu ke London dan Belanda.
Kesuksesan Rosidah Widya Utami mengembangkan bisnis donat
tidaklah dalam sekejap mata. Ia ulet mengenalkan produknya lewat berbagai cara.
Titik baliknya saat ada investor Malaysia membeli resep donat buatannya.
Pada tahun 2008, ada investor Malaysia tertarik untuk
membeli resep donat milik Utami. Bahkan, ia sampai diundang ke Malaysia.Sang
investor Malaysia itu kemudian membuka gerai donat di Penang Malaysia dengan
nama Nash Donut. Kini Nash Donut telah memiliki empat gerai yang berasal dari
resep dasar Rosidah. Tiap bulan Nash masih membayar royalti pada Rosidah.Hasil
dari penjualan resep plus pembayaran royalti itu cukup lumayan. Rosidah
memanfaatkannya untuk mengembangkan usaha yang membuka gerai donat di Jombang.
Pada 2009, Rosidah mulai membuka gerai donat bernama Roshberry Donuts and
Coffee di Jombang.
Kendati tak mau menyebut angka, Utami mengaku nilai
penjualan resep donatnya cukup mahal. Terbukti, dari hasil menjual resep itu,
ia mampu membuka gerai khusus donat di Jombang. Gerai donat ini dinamakan
Roshberry Donuts and Coffee."Saya dirikan tahun 2009," tuturnya.Selain
resep, pengusaha asal Negeri Jiran itu juga membeli tepung donat dari Utami.
Selama ini, ia memang memasarkan tepung donat ke kalangan umum tidak hanya ke
pengusaha Malaysia itu. Harga jual tepung donat mulai Rp 50.000-Rp 200.000 per
1,5 kilogram (kg).
Selama 11 tahun mengendalikan usaha, telah banyak kemajuan
yang dicapai. Bahkan, DKU telah menjelma sebuah grup usaha yang membidangi
beberapa cabang usaha.
Dengan membuka gerai donat, Rosidah juga ingin agar donat
buatannya itu naik kelas sehingga lebih bergengsi. Kualitas donat produknya
dinaikkan ke kelas premium dengan harga Rp 4.000 per buah. Logo dan kemasan
donatnya pun ia buat dengan standar yang lebih baik.
Rosidah Widya Utami kini sukses menjadi produsen donat
ternama di Jombang, Jawa Timur. Dipasarkan dengan brand Donat Kampung Utami
(DKU), produk donatnya dikenal luas hingga ke luar negeri. Omzetnya ratusan
juta dalam sebulan.Berawal dari donat, bisnis Rosidah Widya Utami terus
berkembang. Setelah donat, ia merambah bisnis kue kering dan rumah makan di
Jombang, Jawa Timur.
Masih di bisnis makanan, tahun ini ia juga mendirikan toko
oleh-oleh khas Jawa Timur di Jombang. Selain menyediakan sejumlah suvenir khas
Jombang, toko oleh-oleh ini juga menjual aneka kue kering serta Donat Kampung
Utami (DKU) buatannya.Ia berharap, toko ini bisa menopang usaha donat dan kue
keringnya. Ia juga ingin menjadikan DKU sebagai pusat oleh-oleh khas Jombang.
"Saya maunya nanti orang-orang akan bilang belum afdal ke Jombang kalau
belum bawa jajanan DKU," ujar Utami.
Masih ada beberapa inovasi lain yang ingin dilakukannya.
Dalam waktu dekat, misalnya, ia ingin memasarkan donat dalam bentuk makanan
beku (frozen food).
Ia terinspirasi membuat donat frozen karena banyak konsumen
di luar kota yang berminat mengonsumsi donat DKU, namun terkendala waktu
pengiriman yang lama. Padahal, donat DKU hanya mampu bertahan maksimal sehari.Ia
berharap, masalah itu bisa diatasi dengan adanya donat frozen. Rosidah mengaku
sudah melakukan penelitian untuk donat frozen ini.
Nantinya, donat ini bisa bertahan selama satu tahun jika
disimpan pada suhu rendah. "Donatnya pun tinggal digoreng lalu bisa
langsung disajikan," ujar Rosidah.Ia berharap, tahun depan rencana ini
sudah mampu terealisasi. Masih terkait dengan donat, ia juga akan membuat
divisi cooking class. Divisi ini khusus memberikan kegiatan kursus pembuatan
donat.Kursus membuat donat ini sebenarnya sudah dirintis sejak tahun lalu.
"Tapi belum serius. Karena peminatnya banyak, ingin saya seriusi
lagi," imbuh Utami.
Lalu
apa yang anda lakukan sekarang setelah melihat jejak yang dilakukan oleh mbak
Rosidah Utami?
-
Sumber at:
http://tips-cara-kiat-sukses.blogspot.com/2013/06/donat-dku-kisah-pengusaha-sukses-wanita.html#sthash.KAypygeK.dpuf
JURNAL
Dengan tugas
perkuliahaan yang saya ikuti disemester 3 ini,disini saya mendapat tugas cara
membuat artikel usaha kecil-kecilan.Dimana tugas ini softskill kewirausahaan.Saat
ini sebenrnya momen yang tepat untuk para pengusaha yang bermodal kecil
menengah untuk mencoba dan membangun sebuah usaha.Tak seperti para pebisnis
besar yang bisa memilih berbagai jenis bisnis,tepapi pebisnis bermodal kecil
harus pandai-pandai memilih jenis bisnis yang cocok dan menjanjikan.Maksudnya
jenis bisnis yang menjanjikan bisa dapat menguntungkan.
Bisnis yang satu ini
sangat diminati oleh masyarakat,kalau boleh dicermati jarang sekali para
pengusaha melakukan bisnis seperti ini.Saya juga tidak menduga dengan peluang
bisnis yang dilakukan oleh Ibu Rosyida Utami dengan modal yang sangat kecil
tapi bisa menonjol dan menghasilkan banyak keuntungandisetiap bulannya.
Dari harga Rp 500,00
Kini menjadi Rp 4.000,00
dengan kemasan yang berbeda,baik local maupun luar negeri
Dengan simulasi
keuntungan perbulan Rp.100.000.000/bln
Tidak ada komentar:
Posting Komentar